Belajar dari pengalaman, merupakan metode yang dikembangkan dalam pelatihan sikap, dengan alasan karena pemahamanmengenai sesuatu hal hanya dapat diperoleh melalui pengalaman yang nyata, Tidak mungkin membuat orang mau bekerjasama, dengan hanya menyuruhnya bekerjasama, sama halnya bila kita ingin membuat orang menangis adalah tidak dengan menyuruhnya menangis melainkan dengan memberikan sebuah pengalaman sehingga orang tersebut menangis. Adapun proses pelatihan yang diselenggarakan adalah sebagai berikut:

DO.

Peserta melakukan seluruh aktifitas yang disediakan dalam pelatihan dengan sungguh-sungguh.

WHAT.

Peserta mengungkapkan apa yang telah dilakukan, apa yang dirasakan dan apa alasan-alasannya

melakukan aktifitas tersebut.

SO WHAT.

Peserta mengolah dan menyimpulkan serta merumuskannya kedalam nilai-nilai sikap diri.

NOW WHAT.

Peserta membuat rencana-rencana perubahan bagi dirinya sendiri sesuai dengan nilai-nilai yang dikembangkan ke dalam lingkungan pekerjaan dan kehidupan sehari-harinya.

TUJUAN UMUM :

Pada akhir program peserta diharapkan dapat memperoleh makna dari permainan, yang pada akhirnya dapat memotivasi peserta pelatihan dalam rangka meningkatkan kinerja tim.
Pada akhir program pelatihan diharapkan peserta mengerti pentingnya kepercayaan diri (Trust), Komunikasi yang efektif ( Effective Communication, dan kerjasama tim (Team Work) dalam rangka mensukseskan target tim dan Membangun Team Building yang kokoh sebagai pondamen organisasi Perusahaan.
Meningkatkan ketrampilan interpersonal tentang berbagai isu yang berkembang di perusahaan dan memberikan umpan balik (feed back) positif untuk meningkatkan produktifitas kerja.

TUJUAN KHUSUS :

Menumbuhkan kepercayaan diri dan kebanggaan pada tugas-tugas dari tanggung jawab yang diembannya.
Mengenali karakterisik kepribadian diri sendiri dalam berinteraksi pada konteks tim.
Memahami dan mengerti pentingnya setiap individu dari semua fungsi dalam unit operasi perusahaan.
Mengetahui langkah untuk mentransformasi sekelompok individu menjadi sebuah tim yang efektif.
Merencanakan tindak lanjut untuk mengembangkan dan memelihara kerjasama tim di tempat kerja.
Memahami tuntutan dan perubahan peran sebuah tim di dalam perusahaan pada masa mendatang.
Memetakan kondisi nyata tim kerja yang dialami.
Sarana penyegaran atau refreshing.

METODE.

Program ini didasarkan pada metode experiential learning yang mendorong peserta belajar dari pengalaman (aktifitas) yang dijalani selama pelatihan. Peserta akan merefleksikan pengalamannya itu dan melihat kesesuaian antara aktifitas tersebut dengan kebutuhan pengembangan diri yang nyata. Pembelajaran juga dilihat dari bagaimana peserta mengaplikasikan nilai-nilai pembelajaran ke dalam aktivitas berikutnya. Pada akhirnya, pembelajaran tidak saja menjadi wacana, tapi justru membawa perubahan pada diri sendiri ataupun komunitas (kelompok).

Beberapa kondisi selama pelatihan akan dibuat “keluar dari kebiasaan atau rutinitas,” seperti kondisi dimana menempatkan peserta ke level yang sama, dsb. Kondisi ini diharapkan mampu menjadi salah satu pemicu pembelajaran bagi peserta terutama dalam menghadapi kondisi-kondisi di luar kebiasaan atau kondisi terbatas

OBJEKTIF PROGRAM.

Menanamkan nilai-nilai (values) yang menjadi rambu bagi karakter personal semakin tumbuh secara kuat dan ke arah yang benar, sesuai dengan nilai yang dianut oleh perusahaan
Membangun sikap tanggung jawab sosial dengan cara menerima dan menghormati orang lain, menjalankan tanggung jawab personal dalam lingkungan sosial di mana ia berada.
Menemukan dan mengembangkan karakter dan potensi diri yang dibutuhkan bagi seorang karyawan di dalam dunia kerja yang profesional
Membentuk nilai kedewasaan dalam prilaku atau tindakan dalam dunia kerja nyata serta menumbuhkan nilai kemandirian dalam dunia kerja professional.